Friday 9 February 2018

Wasiat dan kisah penuh hikmah

APA YG ANDA TABUR, ITU JUGA YG ANDA TUAI

Assalamu'alaikum warohmatulloh wabarokaatuh 

Dikisahkan, ada seorang laki-laki yg mendapat kehormatan diangkat sebagai penasehat raja. Setiap hari, raja memintanya untuk menyampaikan sebuah nasehat atau kalam hikmah.

Hari itu, raja memanggil penasehatnya. Dan memintanya agar menyampaikan sebuah kalam hikmah. Penasehatnya lantas maju dan mengatakan, "Berbuat baiklah kepada orang baik sebab kebaikan yg dilakukannya. Orang yg jelek budinya, kejelekannya akan menghukum dirinya sendiri."

Ada seorang lelaki yg tidak suka dengan perkataan itu dan iri dengan kedudukan yg diperoleh penasehat raja itu. Setelah semua yg hadir pulang, lelaki itu menghadap raja. Dia mengatakan, "Maaf Raja. Penasehat anda mengatakan kepada hamba bahwa mulut anda bau."

Mendengar ini Raja merasa tersinggung. Tapi tidak lantas percaya. Dia ingin membuktikan sendiri kebenaran berita yg baru saja didengarnya.
"Pulanglah, aku akan membuktikan ucapanmu."

Bergegas lelaki itu pulang ke rumah. Dengan cepat dia mengundang penasehat raja ke rumahnya. Setelah penasehat raja bertamu ke rumahnya, dia menyuguhkan makanan yg banyak bawangnya. Setelah menghabiskan makanannya, penasehat pamit. Karena jam itu adalah jadwal rutinnya menghadap raja.

Sesampainya di hadapan Raja, dia mengulangi kalam hikmah yg pernah disampaikannya, "Berbuat baiklah kepada orang baik sebab kebaikan yg dilakukannya. Orang yg jelek budinya, kejelekannya akan menghukum dirinya sendiri."

"Mendekatlah padaku!" perintah Raja.

Mendengar itu, penasehat segera menutupi mulut dan hidung dengan tangannya. Dia tidak ingin Raja mencium aroma bawang dari mulutnya.

Raja berkata di dalam hatinya, "Benar perkataan orang itu."

Raja kemudian menulis dengan tangannya sendiri sebuah surat. Kebiasaan selama ini, surat yg ditulis sendiri oleh Raja isinya adalah pemberian hadiah. Tetapi raja menulis dalam surat itu, "Jika orang yg membawa surat ini datang, sembelihlah kepalanya, kupaslah kulitnya, dan kirimkan mayatnya kepadaku!"
Raja menyerahkan surat itu kepada penasehat dan memerintahkannya agar diserahkan kepada pengawal yg menjaga istana raja yg lain. Penasehat raja pamit undur diri.

Saat keluar dari kerajaan, penasehat berjumpa dengan lelaki yg mengundangnya makan. Lelaki itu bertanya, "Apa yang kamu bawa itu?"

"Surat yg ditulis langsung oleh raja. Isinya biasanya pemberian hadiah." jawab penasehat.

"Apakah kamu bersedia jika surat itu diserahkan saja padaku?"

"Ini untukmu." jawab penasehat dengan spontan.
Dia merasa saat itu tidak sedang membutuhkan hadiah. Apalagi dia juga ingin membalas kebaikan lelaki yg telah mengundangnya makan itu.

Lelaki itu segera membawa surat itu dan menyerahkannya kepada pengawal yg dimaksud dalam surat. Setelah menerima dan membuka surat, pengawal berkata, "Di dalam surat ini, aku harus menyembelihmu dan mengulitimu."

Kaget bukan kepalang lelaki itu mendengar ucapan pengawal raja. Dia langsung berkata, "Demi Allah, surat ini bukan untukku. Sebelum bertindak, ayo surat ini kita kembalikan kepada raja dahulu. Biar jelas."

"Surat raja tidak pernah kembali." tegas pengawal.
Pengawal raja segera menjalankan titah raja. Disembelihlah lelaki jahat itu kemudian dikuliti dan jasadnya dikirimkan ke hadapan raja.

Penasehat raja datang menghadap sesuai kebiasaan, dan mengulangi kalam hikmah yg kemarin disampaikannya. Raja heran dengan apa yg dilihatnya. Orang yg harusnya sudah mati ternyata masih hidup. Jenazah yg dikirimkan kepadanya ternyata orang lain. Karena penasaran, Raja bertanya, "Apa yg kamu lakukan pada surat itu?"

"Setelah menerima surat dari anda, hamba berjumpa dengan seseorang. Dia meminta surat itu, akhirnya hamba serahkan kepadanya." jawab penasehat.
"Orang itu mengabarkan kepadaku bahwa kamu mengatakan mulutku bau."

"Hamba tidak pernah mengatakan itu."

"Kenapa kamu meletakkan tangan ke mulutmu waktu aku suruh untuk mendekat?"

"Orang yg meminta surat itu menyuguhkan makanan yg banyak bawangnya waktu aku diundang ke rumahnya. Aku tidak ingin anda tidak nyaman dengan bau mulutku."

"Sekarang aku menyadari, perkataanmu selama ini benar. Orang yg jelek budinya, kejelekannya akan menghukum dirinya sendiri."

*Dikutip dari Ihya' Ulumiddin nya Imam Al Ghazali Rohimahulloh


 Wasiat Syeikh As Syinqiti kepada Anaknya


Tidak usah bersedih jika di dunia tidak ada yg menghargai kebaikanmu, kerana di langit ada Yg memberkatinya

Kehidupan kita ibarat bunga mawar, disamping memiliki keindahan yg buat kita bahagia, juga memiliki duri yg buat kita tersakiti

Tidak seorangpun yg memliki sifat sempurna selain Allah, oleh kerana itu berhentilah dari menggali aib orang lain

Apa yg ditetapkan bagimu niscaya akan mendatangimu, meskipun kamu tdk ada daya

Sebaliknya apa yg bukan milikmu, kamu tidak akan mampu meraihnya dgn kekuatanmu

Wallohu'alam
.
Alhamdulillah, artikel mengenai  wasiat dan kisah penuh hikmah telah selesai mohon maaf sobat  jika da kesalahan akhirul kalam wasalamu'alaikum warohmatulloh wabarokaatuh

No comments:

Post a Comment