Friday, 8 March 2019

Pengetahuan Huruf Kapital

Assalamu'alaikum warohmatulloh wabarokaatuh, Sobat Setia catatan Sederhana Pada malam Hari ini saya akan membagikan Pengetahuan tentang Pemakaian Huruf kapital dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia

1. Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat. 
Misalnya:
Dia membaca buku.
Apa maksudnya?
Kita harus bekerja keras.
Pekerjaan itu akan selesai dalam satu jam.

 2. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung. 
Misalnya: 
Adik bertanya, "Kapan kita pulang?" 
Orang itu menasihati anaknya, "Berhati-hatilah, Nak!"
"Kemarin engkau terlambat," katanya.
"Besok pagi," kata Ibu, "dia akan berangkat."

 3. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam kata dan ungkapan yang berhubungan dengan agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk kata ganti untuk Tuhan. 
Misalnya: 
Islam Quran 
Kristen Alkitab 
Hindu Weda 
Allah
Yang Mahakuasa
Yang Maha Pengasih
Tuhan akan menunjukkan jalan kepada hamba-Nya.
Bimbinglah hamba-Mu, ya Tuhan, ke jalan yang Engkau beri rahmat.

 4. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan  yang diikuti nama orang. 
Misalnya:
Mahaputra Yamin
Sultan Hasanuddin
Haji Agus Salim
Imam Syafii
Nabi Ibrahim

b. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang tidak diikuti nama orang. 
Misalnya:
Dia baru saja diangkat menjadi sultan.
Pada tahun ini dia pergi naik haji.
Ilmunya belum seberapa, tetapi lagaknya sudah seperti kiai.

 5. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan yang diikuti nama orang, nama instansi, atau nama tempat yang digunakan sebagai pengganti nama orang tertentu. 
Misalnya:
Wakil Presiden Adam Malik
Perdana Menteri Nehru
Profesor Supomo
Laksamana Muda Udara Husein Sastranegara
Sekretaris Jenderal Departemen Pertanian
Gubernur Jawa Tengah 

b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama jabatan atau nama instansi yang merujuk kepada bentuk lengkapnya. 
  Misalnya: 
Sidang itu dipimpin oleh Presiden Republik Indonesia. 
Sidang itu dipimpin Presiden. 
Kegiatan itu sudah direncanakan oleh Departemen Pendidikan Nasional. 
Kegiatan itu sudah direncanakan oleh Departemen.

c. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama jabatan dan pangkat yang tidak merujuk kepada nama orang, nama instansi, atau nama tempat tertentu. 
Misalnya: 
Berapa orang camat yang hadir dalam rapat itu? 
Devisi itu dipimpin oleh seorang mayor jenderal. 
Di setiap departemen terdapat seorang inspektur jenderal.

6. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama orang.
Misalnya:
Amir Hamzah 
Dewi Sartika 
Wage Rudolf Supratman 
Halim Perdanakusumah Ampere

Catatan:

(1) Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama seperti pada de, van, dan der  (dalam nama Belanda), von  (dalam nama Jerman), atau da (dalam nama Portugal). 
Misalnya: 
J.J de Hollander 
J.P. van Bruggen 
H. van der Giessen 
Otto von Bismarck 
Vasco da Gama

(2) Dalam nama orang tertentu, huruf kapital tidak dipakai untuk menuliskan huruf pertama  kata bin atau binti. 
Misalnya: 
Abdul Rahman bin Zaini 
Ibrahim bin Adham 
Siti Fatimah binti Salim 
Zaitun binti Zainal

b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama singkatan nama orang yang digunakan sebagai nama jenis atau satuan ukuran.
Misalnya: 
pascal second                  Pas
 J/K atau JK-1                   joule per Kelvin 
N                                       Newton

c. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama  orang yang digunakan sebagai nama jenis atau satuan ukuran.
Misalnya: 
mesin diesel 
10 volt 
5 ampere

7. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa.
Misalnya:
bangsa Eskimo 
suku Sunda
bahasa Indonesia

b. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku, dan bahasa yang digunakan sebagai bentuk dasar kata  turunan.
Misalnya:
pengindonesiaan kata asing
keinggris-inggrisan
kejawa-jawaan

8. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, dan hari raya. 
Misalnya: 
tahun Hijriah        tarikh Masehi 
bulan Agustus       bulan Maulid 
hari Jumat              hari Galungan 
hari Lebaran          hari Natal


b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama peristiwa sejarah.


Misalnya: 
 Perang Candu 
 Perang Dunia I 
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

c. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama peristiwa sejarah yang tidak digunakan sebagai nama.
Misalnya:
Soekarno dan Hatta memproklamasikan kemerdekaan bangsa Indonesia.
Perlombaan senjata membawa risiko pecahnya perang dunia.

9. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama diri geografi. 
Misalnya:   
Banyuwangi  Asia Tenggara   
Cirebon  Amerika Serikat   
Eropa   Jawa Barat

 b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama geografi yang diikuti nama diri geografi. 
Misalnya: 
Bukit Barisan Danau Toba 
Dataran Tinggi Dieng  Gunung Semeru 
Jalan Diponegoro  Jazirah Arab 
Ngarai Sianok   Lembah Baliem 
Selat Lombok   Pegunungan Jayawijaya 
Sungai Musi   Tanjung Harapan 
Teluk Benggala  Terusan Suez 

c. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama diri atau nama diri geografi jika kata yang mendahuluinya menggambarkan kekhasan budaya. 
Misalnya: 
ukiran Jepara    pempek Palembang 
tari Melayu        sarung Mandar 
asinan Bogor     sate Mak Ajad

d. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama unsur geografi yang tidak diikuti oleh nama diri geografi. 
Misalnya: 
berlayar ke teluk       mandi di sungai 
menyeberangi selat   berenang di danau

e. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama diri geografi yang digunakan sebagai penjelas nama jenis. 
Misalnya: 
nangka belanda 
kunci inggris 
petai cina 
pisang ambon

10. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua unsur nama resmi negara, lembaga resmi, lembaga ketatanegaraan, badan, dan nama dokumen resmi, kecuali kata tugas, seperti  dan, oleh, atau, dan untuk. 
Misalnya:
Republik Indonesia
Departemen Keuangan
Majelis Permusyawaratan Rakyat 
Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 57 Tahun 1972
Badan Kesejahteraan Ibu dan Anak

b. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata yang bukan nama resmi negara, lembaga resmi, lembaga ketatanegaraan, badan, dan nama dokumen resmi.
Misalnya:
beberapa badan hukum
kerja sama antara pemerintah dan rakyat
menjadi sebuah republik
menurut undang-undang yang berlaku 

Catatan: 
Jika yang dimaksudkan ialah nama resmi negara, lembaga resmi, lembaga ketatanegaraan, badan, dan dokumen resmi pemerintah dari negara tertentu, misalnya Indonesia, huruf awal kata itu ditulis dengan huruf kapital. Misalnya: Pemberian gaji bulan ke-13 sudah disetujui Pemerintah.  Tahun ini Departemen sedang menelaah masalah itu.  Surat itu telah ditandatangani oleh Direktur.

11. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap unsur bentuk ulang sempurna yang terdapat pada nama lembaga resmi, lembaga ketatanegaraan, badan, dokumen resmi, dan judul karangan. 
Misalnya:
Perserikatan Bangsa-Bangsa
Rancangan Undang-Undang Kepegawaian
Yayasan Ilmu-Ilmu Sosial
Dasar-Dasar Ilmu Pemerintahan.

12. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur kata ulang sempurna) di dalam judul buku, majalah, surat kabar, dan  makalah, kecuali kata tugas seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk yang tidak terletak pada posisi awal. 
Misalnya: 
Saya telah membaca buku Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma. 
Bacalah majalah Bahasa dan Sastra. 
Dia adalah agen surat kabar Sinar Pembangunan. 
Ia menyelesaikan makalah "Asas-Asas Hukum Perdata".

13. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, dan sapaan yang digunakan dengan nama diri. 
Misalnya: 
Dr. doktor 
S.E. sarjana ekonomi 
S.H. sarjana hukum 
S.S. sarjana sastra
 S.Kp. sarjana keperawatan 
M.A. master of arts 
M.Hum. magister humaniora 
Prof. profesor 
K.H. kiai haji 
Tn. tuan
Ny. nyonya 
Sdr. saudara

 Catatan: 
 Gelar akademik dan sebutan lulusan perguruan tinggi, termasuk singkatannya, diatur secara khusus dalam Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan  Republik Indonesia Nomor 036/U/1993.

14. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan, seperti bapak, ibu, saudara, kakak, adik, dan paman, yang digunakan dalam penyapaan atau pengacuan. 
Misalnya: 
Adik bertanya, "Itu apa, Bu?" 
Besok Paman akan datang. 
Surat Saudara sudah saya terima.
 "Kapan Bapak berangkat?" tanya Harto. 
"Silakan duduk, Dik!" kata orang itu.

b. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan yang tidak digunakan dalam pengacuan atau penyapaan. 
Misalnya: 
Kita harus menghormati bapak dan ibu kita. 
Semua kakak dan adik saya sudah berkeluarga. 
Dia tidak mempunyai saudara yang tinggal di Jakarta.

15. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata Anda yang digunakan dalam penyapaan. 
Misalnya: 
Sudahkah Anda tahu? 
Siapa nama Anda? 
Surat Anda telah kami terima dengan baik.

16. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama pada kata, seperti  keterangan, catatan, dan misalnya  yang didahului oleh pernyataan lengkap dan diikuti oleh paparan yang berkaitan dengan pernyataan lengkap itu. (Lihat contoh pada IB, IC, IE, dan II F15).

 Alhamdulillah Catatan Sederhana Pengetahuan Huruf Kapital Telah Selesai Mohon Maaf Jika Ada Kesalahan Wasalamu'alaikum warohmatulloh wabarokaatuh

No comments:

Post a Comment