Tuesday, 26 February 2019

Pengetahuan Tanda Kurung Siku,Petik Dan Petik Tunggal

Assalamu'alaikum warohmatulloh wabarokaatuh Sobat setia Catatan Sederhana  Artikel malam Ini Masih dalam  bab Pengetahuan Pemakaian  Tanda Baca  Di dalam Bahasa Indonesia Terusan yang Kemaren..

Tanda Kurung Siku ([…])

1.   Tanda kurung siku mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau
tambahan pada kalimat atau bagian kalimat yang ditulis orang lain. Tanda itu menyatakan
bahwa kesalahan atau ekurangan itu memang terdapat di naskah asli.

Misalnya:
Sang Sapurba men[d]engar bunyi gemerisik.

2.   Tanda kurung siku menapit keterangan  dalam  kalimat penjelas yang sudah  bertanda
kurung.

Misalnya:
Persamaan kedua proses ini (perbedaannya dibicarakan di dalam Bab II [lihat
halaman 35-38] perlu dibentangkan.

Tanda Petik (“…”)

1.   Tanda petik mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan daan nskah atau
bahan tertulis lain.

Misalnya:
“Saya belum siap,” kata Mira, “tunggu sebentar!”
Pasal 36 UUD 1945 berbunyi, “Bahasa negara ialah bahasa Indonesia.”

2.   Tanda petik mengapit judul syair, karangan, atau bab buku yang dipakai dalam kalimat.
Misalnya:
Bacalah “Bola Lampu” dalam buku Dari Suatu Masa dari Suatu Tempat.
Karangan Andi Hakim Nasoetion yang  berjudul “Rapor dan Nilai Prestasi di SMA” dimuat dalam majalah Tempo.
Sajak “Berdiri Aku” terdapat pada halaman 5 buku itu.

3.   Tanda petik mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal atau kata yang mempunyai arti
khusus.

Misalnya:
Pekerjaan itu dilaksanakan dengan cara “coba dan ralat” saja.
Ia bercelana panjang yang di kalangan remaja dikenal dengan nama “cutbrai”.

4.   Tanda petik penutup mengikuti tanda baca yang mengahkiri petikan langsung.
Misalnya:
Kata Tono, “Saya juga minta satu.”

5.   Tanda baca penutup kalimat atau bagian kalimat ditempatkan di belakang tanda petik
yang mengapit kata atau ungkapan yang dipakai dengan arti khusus pada ujung kalimat
atau bagian kalimat.

Misalnya:
Karena warna kulitnya, Budi mendapat julukan “si Hitam”.
Bang Komar sering disebut “pahlawan”; ia sendiri tidak tahu sebabnya.
Catatan:
Tanda petik pembuka dan tanda petik penutup pada pasangan tanda petik itu
ditulis sama tinggi di sebelah atas baris.

Tanda Petik Tunggal (‘…’)

1.   Tanda petik tunggal mengapit petikan yang tersusun di dalam petikan lain.

Misalnya:
Tanya Basri, “Kau dengar bunyi ‘kring-kring’ tadi?”
“Waktu kubuka pintu depan, kudengar teriak anakku, ‘Ibu, Bapak pulang’, dan
rasa letihku lenyap seketika,” ujar Pak Hamdan.

2.   Tanda petik tunggal mengapit makna, terjemahan, atau penjelasan kata atau ungkapan
asing. (Lihat pemakaian tanda kurung, Bab V, Pasal J.)

Misalnya:
feed-back ‘balikan’


AlhamDulillah Catatan Sederhana Pengetahuan Tanda Kurung Siku,Petik Dan Petik Tunggal, Telah selesai Mohon Maaf Jika Ada Kesalahan Wasalamu'alaikum warohmatulloh wabarokaatuh

No comments:

Post a Comment