Thursday 3 May 2018

Bab Wudlu

Assalamu'alaikum warohmatulloh wabarokaatuh

WUDLU


Wudlu adalah syariat (tatanan) agama yang mempunyai makna bersih, baik bersih dari kotoran, najis, dosa atau lainnya. Dengan melakukan wudlu seseorang diperbolehkan melakukan ibadah yang asalnya dilarang sebab hadats kecil seperti shalat, memegang  atau membawa Al Qur’an dan thowaf.

Disyari’atkannya (diwajibkannya) wudlu bersamaan disyari’atkannya shalat lima waktu, yaitu ketika Baginda Nabi Muhammad Sholallohu'Alaihi Wasalam melakukan Isro mi’roj, namun sebenarnya Nabi sudah pernah melakukan wudlu sebelum isro’ mi’roj, yaitu ketika permulaan Nabi Sholallohu'Alaihi Wasalam diutus menjadi Nabi, kemudian Beliau didatangi malaikat Jibril untuk diajari wudlu yang kemudian beliau diajak untuk melakukan shalat dua roka’at (shalat sunah dua roka’at).

Wudlu merupakan syari’at Baginda Nabi Muhammad Sholallohu'Alaihi Wasalam dan para nabi sebelumnya, namun tatacaranya berbeda, seperti memperluas basuhan muka dan memperpanjang basuhan tangan (hurr al muhajjalin) pada ajaran nabi kita.

Syarat wudlu


Pengertian syarat secara etimologi (bahasa) adalah persambungannya sesuatu dengan lainnya yang tidak dapat dipisahkan, seperti melakukan wudlu harus menggunakan air yang suci mensucikan, maka hubungan wudlu dengan air suci mensucikan tidak bisa dipisahkan, sebab bila keduanya dipisahkan akan berdampak pada  tidak sahnya wudlu.

Pengertian syarat menurut terminologi (istilah) adalah sesuatu yang harus dipenuhi  sebelum melakukan ibadah dan harus kontinyu sampai selesainya ibadah tersebut, seperti syarat sahnya shalat harus suci dari dua hadats (kecil dan besar), maka suci dari dua hadats harus terpenuhi sebelum melakukan shalat dan harus kontinyu sampai shalat selesai.

Syarat-syarat wudlu terbagi menjadi tiga :

1. Syarat wajib  wudlu;
2. Syarat sahnya wudlu;
3. Syarat keduanya (wajib dan sahnya wudlu).

Syarat wajib wudlu 


  Syarat wajib wudlu adalah sesuatu yang mewajibkan orang mukallaf (baligh dan berakal) untuk melakukan wudlu, sehingga ketika syarat wajib tidak terpenuhi, wudlu tidak wajib dilaksankan.

Syarat wajib wudlu ada dua, yaitu :
1. Baligh;
2. Masuknya waktu shalat.

Dengan adanya dua syarat tersebut bukan berarti wudlunya orang yang tidak memenuhi syarat (seperti orang yang belum baligh) tidak sah,  melainkan tetap sah, yang penting sudah tamyiz (bisa makan dan minum sendiri, mengerti atas, bawah, kiri, kanan, baik buruknya sesuatu, dan lainnya), sebab orang yang sudah tamyiz termasuk ahlan lin niyyat (niatnya dihukumi sah), sedangkan baligh merupakan syarat wajib wudlu, bukan syarat sah wudlu.

Syarat sah wudlu 


        Syarat sah wudlu adalah melakukan wudlu sesuai kriteria dan norma yang telah ditetapkan syara’, baik dalam segi syarat, rukun atau lainnya. Syarat-syarat sah wudlu sebagai berikut :
1. Wudlu menggunakan air suci dan mensucikan (air mutlak);
2. Orang yang berwudlu sudah tamyiz;
3. Tidak ada sesuatu yang menghalangi sampainya air pada anggota yang dibasuh atau diusap;
4. Tidak melakukan hal-hal yang membatalkan wudlu.

Syarat wajib dan syarat sah wudlu


Syarat wajib dan syarat sah wudlu adalah suatu sifat yang melekat pada orang yang berwudlu, seperti :
Orang yang berwudlu harus suci dari haidl dan nifas;
Orang yang berwudlu harus mengetahui bahwa yang sedang dilakukannya merupakan ajaran syara’;
Tidak dalam keadaan tidur atau diluar kesadaran.

Rukun-rukun wudlu


Rukun adalah sesuatu yang harus terpenuhi mulai dari permulaan ibadah hingga ibadah tersebut selesai. karena perbedaan referensi atau juga manhaj al fikri yang diterapkan menyebabkan timbulnya beberapa variasi penndapat dikalangan Madzahib Al Arba’ah tentang hal-hal yang termasuk kategori rukun-rukun wudlu.

Wallohu'Alam

refrensi
Santri Bantargedang

Alhamdulillah Catatan Sederhana mengenai Bab Wudlu teleh selesai Mohon maaf jika ada kesalahan wasalamu'alaikum warohmatulloh wabarokaatuh

No comments:

Post a Comment